Moms, pernah mengalami hal ini sebelumnya?Atau bahkan sering? Tiba-tiba anak menjadi takut, mulai dari takut bertemu orang baru, takut mendekat suara kendaraan bermotor yang sangat keras, atau takut melihat binatang, meskipun itu hanya seekor kodok di taman belakang rumah? Setiap anak pasti memiliki rasa takut, ada yang wajar dan ada juga yang tidak. Tugas kita sebagai orang tua untuk membantunya mengatasi rasa takut ini. Kemampuan orang tua dalam membantu anak mengatasi ketakutan akan membangun keberanian dalam diri si anak tersebut, dan ini memiliki dampak yang besar di kemudian hari. Anak yang kurang berhasil mengatasi ketakutan-ketakutan masa kecilnya, biasanya cenderung menjadi penakut dan kurang percaya diri dikemudian hari. Sebaliknya anak yang dapat mengatasi ketakutan di masa kecilnya biasanya tumbuh menjadi berani dan punya percaya diri.
Dalam penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat, berbagai ketakutan yang ada dalam diri orang dewasa, ternyata berkaitan dengan masa kecilnya, atau ketakutan itu sudah ada sejak masa kecilnya namun tak pernah mau hilang. Ketakutan ini antara terhadap gelap, takut sendirian, takut terhadap penolakan, takut terhadap kegagalan, takut terhadap dokter, takut pada binatang, takut berbuat salah, dan lain sebagainya
Sebenarnya, semua ketakutan tersebut, dapat diatasi atau dianulis dengan menerapkan beberapa hal sebaga berikut :
- Lakukan hal yang berkebalikan dengan yang ditakuti. Misalnya takut akan kegelapan, maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan lampu penerangan. Dengan adanya lampu maka menjadikan kamar tidak gelap sama sekali, sehingga anak pun akan nyaman untuk tidur.
- Jangan pindahkan ketakutan kita sendiri pada anak. Jika bunda takut dengan binatang, jangan takut-takuti anak secara berlebihan atau jangan mengenalkan bahwa binatang adalah makhluk yang menyeramkan. Karena anak akan langsung meniru ketakutan yang Bunda ceritakan, tanpa tahu apa yang harus ia takutkan.
- Identifikasi apa yang membuat anak menjadi takut, dan apa alasannya.
- Berikan pengertian bahwa anak tidak perlu takut terhadap hal tersebut, karena memang hal itu bukan sesuatu yang menakutkan.
- Ketika ia takut, alihkan perhatiannya dengan bernyanyi atau bercerita. Sehingga ia akan sejenak melupakan apa yang ditakutinya.
- Latih dia menghadapi ketakutannya. Misalnya sikecil takut jika ada orang asing, maka Bunda harus sering mengajaknya bermain di luar rumah, misalnya d taman bermain tengah kota. Ketika sikecil terbiasa dengan banyak orang, maka perlahan ia tak akan takut jika bertemu dengan orang baru ketika berada di rumah.
Ketakutan seorang anak kadang kala bagi orang dewasa sangat tidak masuk akal, dan terkesan mengada-ada. Akan tetapi kita harus berusaha mengerti apa yang dirasakan oleh anak kita. Dengarkanlah cerita si anak, biarkan dia mengutarakan semua yang dirasakannya, dan jangan dikomentari dahulu. Cobalah mengidentifikasi apa sebenarnya yang membuatnya takut. Berikanlah empati baginya sehingga ia merasa didukung. Dari situ kita akan lebih mudah untuk membantunya mengatasi ketakutannya. Satu hal yang sering terlupa, bahwa saat kita kecilpun kadang kita mengalami suatu ketakutan yang mungkin agak berbeda bentuknya tapi sebenarnya serupa dengan anak kita. Jadi jangan salahkan anak, tapi dukung dan bantulah ia.